Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless).
Secara garis besar, penanaman secara hidroponik mampu menghasilkan tanaman yang sehat karena tanaman hidroponik tidak memerlukan herbisida ataupun pestisida yang beracun. Ada banyak jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bahan masakan seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, dsb.
Beberapa hal lain terkait dengan kebutuhan hidroponik yang harus diperhatikan dengan baik adalah tentang pembuatan jarak lubang hidroponik pada pipa sesuai prosedur.
Apa Itu Sistem Hidroponik NFT?
Nutrient Film Technique (NFT) merupakan salah satu tipe special dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A. J. Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam. Adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi serta mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.
Lazimnya, jaringan pipa hidroponik sistem NFT perlu dirancang sedemikian rupa. Kemiringan talang pada sistem Nutrient Film Technique (NFT) antara 1% sampai 5% dengan sirkulasi aliran nutrisi selama 24 jam. Kemiringan itu berguna supaya larutan nutrisi dapat mengalir lancar ke outlet masing-masing yang terletak pada ujung pipa. Larutan nutrisi berasal dari tangki nutrisi yang dipompa yang selanjutnya akan mengalir pada pipa pvc berukaran 2,5 inci. Dan dari pipa pvc itu nutrisi akan masuk ke talang tempat tanaman hidroponik melalui selang. Setiap talang akan terhubung oleh 2 selang dari pipa pvc. Kecepatan aliran nutrisinya diatur sebesar 1,5 sampai 2 liter per menit.
Kelebihan Nutrient Film Technique (NFT) System:
– Tanaman memperoleh suplai air, oksigen, dan nutrisi secara terus menerus
– Lebih menghemat air dan nutrisi
– Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman
Sedangkan kelemahannya adalah sbb:
– Penularan penyakit lebih cepat, maksudnya jika salah satu tanaman terserang penyakit, maka tanaman dalam 1 talang akan dapat terserang seluruhnya, bahkan dalam 1 kit alat dapat tertular semua
– Sistem hidroponik ini sangat tergantung pada listrik karena jika tidak ada listrik, alat ini tidak dapat bekerja
Apa Itu Sistem Hidroponik DFT?
Hidroponik Deep Flow Technique atau yang disingkat dengan DFT adalah metode hidroponik yang melakukan sirkulasi air nutrisi mengalir dan menyisakan air menggenang pada sistem. Tingginya genangan cukup bervariasi, antara 2 hingga 5 cm. Tergantung dari ukuran bahan/media yang digunakan. Dalam hal penggunaan pipa pvc sebagai kebutuhan hidroponik, biasanya pipa yang digunakan berukuran antara 2,5 inci hingga 4 inci.
Kemudian pada sistem DFT, air yang disirkulasikan dalam sistem talang air atau pipa PVC dialirkan menggunakan pompa air listrik. Dikarenakan sistem yang menyisakan air menggenang, maka pompa air tidak harus selalu dinyalakan. Contohnya anda dapat menggunakan timer (pengatur waktu) untuk membuat pompa menyala pada waktu tertentu. Misalkan hanya menyala pada siang hari atau pada waktu tertentu.
Kelebihan menggunakan sistem DFT ini adalah:
– Lebih hemat listrik karena pompa tidak perlu selalu dinyalakan
– Pasokan nutrisi tetap terjaga meskipun sedang ada pemadaman listrik
– Cocok digunakan untuk berbagai jenis tanaman hidroponik
Kelemahan:
– Kemungkinan terjadi busuk akar jika akar terendam keseluruhan
– Air nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak untuk menggenangi sistem
– Suplai oksigen untuk akar tumbuhan lebih tipis
Dalam penerapannya, menanam secara hidroponik masih dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem, selain dari sistem yang dijabarkan di atas, misalnya wick system, aeroponic system, drip system, water culture system, dll. Mulai dari sistem hidroponik sederhana yang memiliki biaya murah hingga ke sistem canggih dengan biaya mahal.